7 Istilah di Dunia Kerja yang Wajib Gen-Z Ketahui

7 Istilah di Dunia Kerja yang Wajib Gen-Z Ketahui

Teruntuk fresh graduate yang baru saja join ke perusahaan, pastinya kalian sedang beradaptasi baik dengan budaya kerja, cara berpakaian, hingga cara berkomunikasi.

Sadar atau tidak, ketika kamu sudah menginjak dunia kerja akan banyak sekali istilah baru yang pastinya baru kamu dengar. Hal itu sangat wajar, karena memang dunia kerja itu punya dunianya sendiri, alhasil banyak juga bahasanya sendiri.

Tapi tenang, kamu jangan sampai kebingungan. Sebab di sini, akan kami jelaskan beberapa istilah-istilah di dunia kerja yang wajib kamu hafalin supaya gak kelihatan bingun sendirian.

1. KPI atau Key Performance Index

Ini adalah salah satu istilah yang penting untuk kamu tahu artinya. Sebab KPI ini secara sederhananya adalah suatu penilaian atau indikator tentang performa pekerjaan yang sedang kamu lakukan.

Berhubung ini adalah penilaian, maka akan ada beberapa angka yang bisa jadi target capaian. KPI sendiri pun bisa mencakup tentang target penjualan, kepuasaan pelanggan, jumlah konten yang dibuat, performa social media, dan masih banyak yang sejenisnya/

2. Brainstorming

Ini tuh sebenernya hampir mirip seperti rapat, bedanya ini dikemas dengan sesuatu yang lebih santai dan gak formal. Aktivitas brainstorming biasanya dilakukan untuk mencari solusi, menemukan ide kreatif, dan berbagi gagasan terhadap satu permasalahan.

3. Feedback

Dalam Bahasa Indonesia kadang diartikan sebagai Umpan Balik. Hal itu emang bener, hanya saja memiliki kesan yang kurang enak dibaca, ya kan?

7 Istilah di Dunia Kerja yang Wajib Gen-Z Ketahui

Untuk artinya sendiri, dalam sesi formal feedback ini bisa mencakup ke evaluasi atau review hasil pekerjaan dalam satu tahun contohnya. Dalam sesi informal, feedback sendiri bisa berupa sebuah ide atau gagasan yang disampaikan secara langsung untuk mengoreksi dan mengevaluasi kinerja seseorang.

4. Benchmarking

Bayangkan kamu lagi berlomba, dan kamu perlu tahu siapa pesaing terbaik serta mengapa mereka unggul. Nah, benchmarking adalah proses melihat bagaimana kinerja atau strategi kompetitor untuk dijadikan standar perbandingan.

Dengan ini, kamu bisa tahu apa saja yang perlu ditingkatkan. Misalnya, jika pesaing punya layanan pelanggan yang lebih responsif, Kamu bisa mempelajari pendekatan mereka dan menyesuaikan strategi layanan di bisnis Anda agar lebih kompetitif.

5. Networking

Networking itu ibarat memperluas lingkaran pertemanan—dalam bisnis, kita membangun relasi yang bermanfaat. Dengan networking, kita dapat bertemu dengan profesional dari bidang serupa atau berbeda, berbagi wawasan, ide, dan peluang kerja sama.

Manfaatnya? Selain memperluas wawasan, networking sering kali membuka peluang bisnis baru, mempercepat solusi masalah, dan memberi pandangan beragam terhadap suatu masalah. Ingat, di dunia bisnis, sering kali siapa yang Kamu kenal sama pentingnya dengan apa yang Kamu ketahui.

6. Workflow

Kalau Kamu pernah merasa kerjaan menumpuk dan bingung harus mulai dari mana, itu mungkin tanda bahwa workflow yang kamu lakuin butuh pengaturan ulang.

7 Istilah di Dunia Kerja yang Wajib Gen-Z Ketahui

Workflow adalah alur atau rangkaian langkah kerja yang sistematis untuk mencapai hasil yang diinginkan. Misalnya, untuk menyelesaikan proyek, setiap anggota tim punya peran dan urutan tugas masing-masing yang saling terhubung.

7. Training and Trainer

Bayangkan seorang pelatih yang membimbing atlet agar menjadi yang terbaik—itulah inti dari training and trainer. Dalam bisnis, training adalah proses pembekalan kemampuan dan pengetahuan bagi karyawan, yang diberikan oleh seorang trainer atau pelatih.

Tujuannya agar mereka bisa meningkatkan keterampilan, menguasai alat atau sistem baru, serta siap menghadapi tantangan kerja. Dengan training yang baik, karyawan jadi lebih percaya diri dan produktif, yang tentu saja akan berdampak positif bagi perusahaan.

Kegiatan training pun tidak hanya dilakukan di perusahaan, bisa juga di kelas online seperti Training of Trainer by Trisna Lesmana Management.

Itulah 7 Istilah di Dunia Kerja yang Wajib Gen-Z ketahui. Dengan memahami dan menerapkan konsep-konsep ini, semoga kamu bisa menjalankan bisnis atau pekerjaan dengan lebih efektif, produktif, dan tentunya siap bersaing!

5 Hal yang Bikin Training Gagal! Jangan sampai kejadian

5 Hal yang Bikin Training Gagal! Jangan sampai kejadian

Umumnya setelah seorang karyawan diterima di perusahaan maka proses selanjutnya adalah mengikuti pelatihan atau sering disebut juga training. Pada fase inilah para karyawan baru akan diberikan banyak materi dan pembelajaran yang berhubungan dengan sop perusahan, budaya kerja kantor, dan penyesuaian jobdesk pekerjaan.

5 Hal yang Bikin Training Gagal! Jangan sampai kejadian

Bila tahap ini mampu diselesaikan secara benar, maka karyawan pun akan mampu memahami dan mematuhi ruang lingkup pekerjaan. Tapi jika sebaliknya, maka bisa dikatakan proses training telah gagal.

Nah, sebetulnya faktor apa aja sih yang bikin training itu masuk dalam kategori gagal? Untuk menjawabnya, kami sudah merangkum : 5 Hal yang Bikin Training Gagal! Jangan sampai kejadian

1. Kesalahan Trainer

Betul, ada pepatah yang mengatakan bahwa Ikan Busuk Mulai dari Kepalanya. Hal ini jelas menyiratkan bahwa jika dari atasannya sudah salah, maka bawahan pun akan menanggung kesalahan yang sama.

Lantas apa hubungannya dengan training? Bila dikaitkan dengan training, maka training yang gagal itu dimulai dari salahnya memilih seorang trainer. Bisa jadi dari segi tampilan dan gaya penyampaian, Ia mengasyikan. Tetapi bila Ia tidak menguasai materi baik teori dan praktikal dengan benar maka hal itu sia-sia semata.

Jadi ada baiknya tentukan trainer yang memang kompeten, paham teori dan praktek, serat relate dengan kondisi di lapangan.

2. Training Tidak Tepat Sasaran
5 Hal yang Bikin Training Gagal! Jangan sampai kejadian

Pada dasarnya sebelum melakukan sebuah training harus ada yang namanya analisis kebutuhan dan tujuan perusahaan. Barulah masuk ke ranah strategi bisnis yang sesuai, dilanjut dengan monitoring dan evaluasi program.

Dari situlah tercipta barometer untuk menilai apakah training ini sudah benar dan tepat sasaran? Bila hal itu gagal dilakukan maka hasil pelatihan pun bisa diragukan dalam segi efektivitas dan efisiensinya.

3. Jenis Training yang Kurang Tepat

Maksud jenis di sini adalah isi dari pelatihan yang dilakukan. Kebanyakan perusahaan memilih jenis training yang memberikan wawasan dan ilmu baru. Hal itu sebetulnya baik-baik saja, akan tetapi hasilnya justru menciptakan ketimpangan pada kemampuan. Kok bisa gitu?

Ya bayangin aja, kamu sudah bisa skill A, ditambah lagi jadi bisa B dan seterusnya. Memang ini baik, menambah wawasan dan skill baru akan tetapi sisi lainya, menciptakan karyawan yang punya banyak keterampilan tapi dalam level rata-rata.

Bandingkan dengan training yang fokus pada pelatihan lanjutan dari salah satu skill. Dengan terus mengasah kemampuan itu akhirnya sang karyawan bisa naik jenjang ke level expert di suatu bidang. Jelas dampaknya langsung menguntungkan perusahaan, ya kan?

4. Menganggap Training hanya Formalitas

Ada kalanya perusahaan nakal sengaja membuat training hanya untuk menghabiskan budget perusahaan agar terkesan dialokasikan dengan baik. Sehingga pada prakteknya perusahaan tidak benar-benar peduli dengan hasil pelatihan yang diselenggarakan. Padahal training ini berperan sangat vital loh.

Contohnya untuk karyawan baru, mereka jadi bisa mengetahui apa saja yang menjadi core value dan budaya perusahaan. Dengan demikian mereka bisa cepat beradaptasi dan berkontribusi aktif untuk perusahaan.

Untuk karyawan lama pun mereka bisa mendalami perannya dalam perusahaan serta meningkatkan produktivitas dan etos kerja. Jadi masih mau nganggep training formalitas semata?

5. Penyedia Layanan Trainer Abal-Abal
5 Hal yang Bikin Training Gagal! Jangan sampai kejadian

Bila perusahaan tidak memiliki divisi trainer khusus mereka biasanya akan mengundang penyedia jasa trainer baik dari LPK atau Agency. Untuk mengadakan inhouse training memang memerlukan biaya yang gak sedikit, makanya perusahaan selalu berusaha mencari yang sesuai dengan budget.

Sayangnya hal itu malah menjerumuskan perusahaan. Karena trainer yang dibanderol dengan budget murah, biasanya abal-abal san gak bisa diandalkan pada akhirnya.

Trainer abal-abal itu biasanya terlihat dari kurangnya pemahaman akan materi, tidak interaktif, body language yang kaku, membosankan, tidak menguasai panggung, gak memahami teknis, dan tidak menyediakan additional tools.

Nah daripada terjebak oleh trainer abal-abal ada baiknya langsung percayakan program training inhouse kepada Trisna Lesmana. Beliau adalah master coach berpengalaman lebih dari 10 tahun, dipercaya oleh banyak perusahaan bumn dan swasta, sering mengisi acara di kampus, dan pastinya memiliki sertifikasi resmi BNSP-RI. CEK SELEBIHNYA DI SINI YA!

Demikian kiranya isi dari artikel tentang 5 Hal yang Bikin Proses Training Gagal! So sebelum memutuskan untuk mengadakan training, kamu bisa pelajari artikel yang tadi. Selamat membaca!

Inilah Rahasia Memenangkan Tender Dengan Mudah!

Inilah Rahasia Memenangkan Tender Dengan Mudah!

Dalam dunia bisnis, terdapat istilah yang dikenal dengan open tender. Secara sederhana, open tender merujuk pada proses di mana sebuah perusahaan mencari vendor terbaik untuk membantu mereka melaksanakan suatu proyek.

Tender sendiri memiliki beragam jenis, mulai dari  Tender Pemerintahan, Tender Swasta, hingga jenis-jenis tender lainnya. Setiap jenis tender, baik itu Tender Bisnis, Tender Individu, atau Tender Pengadaan, memiliki aturan dan tantangannya masing-masing.

Vendor Wajib Kumpul! Inilah Rahasia Memenangkan Tender Dengan Mudah!

Memenangkan sebuah tender bukanlah hal yang mudah. Anda akan bersaing dengan vendor lain yang mungkin lebih berpengalaman, memiliki jaringan luas, dan menawarkan harga yang lebih kompetitif. Namun, bukan berarti tidak ada cara untuk mengalahkan mereka. Untuk membantu Anda mengungguli kompetisi, berikut adalah

1. Pahami Administrasi dengan Baik

Setiap lomba pasti punya aturannya kan? Nah, tender juga gitu. Sebelum ikut, baca dulu syarat dan ketentuannya dengan teliti. Jangan sampai kelewat satu poin aja, soalnya bisa bikin kamu gugur di awal.

Banyak vendor gagal hanya karena lalai dalam tahap administrasi, meskipun sebenarnya mereka kompeten. Tender Indonesia sangat ketat. So, selalu pastikan dokumen yang diminta telah lengkap dan sesuai. 

2. Tunjukan Kehebatanmu

Buat rekam jejak yang bener-bener keren! Bukan cuma ngisi formulir doang, tapi juga tunjukin kalau perusahaan atau bisnis sangat kompeten karena berisikan orang-orang dengan pengalaman yang mumpuni di bidangnya masing-masing. Sertakan portofolio proyek-proyek sebelumnya, biar klien yakin kalau kamu bisa dipercaya.

3. Tunjukkan Inovasi

Kalo menurut kamu kompetitor hanya menggunakan  cara yang itu-itu aja? Coba deh tawarin ide-ide baru yang bisa bikin proyek kamu jadi lebih menarik. Misalnya, pakai teknologi terbaru atau cara kerja yang lebih efisien. Dijamin, klein bakal tertarik!

Inovasi adalah kunci lain untuk memenangkan tender, terutama di dunia bisnis yang sangat kompetitif. Manfaatkan teknologi terkini dan fitur-fitur canggih yang bisa Anda terapkan dalam proyek yang ditawarkan. 

4. Hitung Harga dengan Cermat

Ingat ya! Harga itu penting, tapi jangan asal murah dan jangan sampe kemahalan. Ada baiknya hitung dulu biaya yang dibutuhkan, lalu tentukan harga yang kompetitif tapi tetap menguntungkan bagi kedua belah pihak. Jangan sampai rugi cuma gara-gara nawarin harga terlalu rendah.

5. Bentuk Tim yang Solid

Proyek besar butuh tim yang bukan cuma besar tapi solid. Pastikan tim kamu punya keahlian dan pengalaman yang cukup untuk menyelesaikan proyek dengan sukses.

Sebuah proyek besar membutuhkan tim yang solid dan berpengalaman. Dalam tender proyek konstruksi, misalnya, Anda harus memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berkompeten dan ahli di bidangnya masing-masing.

6. Lakukan Negosiasi dengan Baik

Negosiasi adalah seni yang harus dikuasai oleh para business owner atau pemimpin tim vendor. Kemampuan bernegosiasi yang baik bisa menjadi faktor penentu kemenangan dalam tender. Ini melibatkan kemampuan untuk mendengarkan kebutuhan klien, menawarkan solusi yang menarik, dan pada saat yang sama, menjaga margin keuntungan.

Makanya kalau ingin menjadi vendor yang ahli dalam bernegosiasi, join langsung pelatihan Training of Trainer for Business Owner by Trisna Lesmana Management. Menang tender BUKAN HAL MUSTAHIL jika Anda sudah join pelatihan kami.

Bingung Bedakan Trainer, Konsultan, Mentor, Praktisi, dan Akademisi? Gini Caranya…

Bingung Bedakan Trainer, Konsultan, Mentor, Praktisi, dan Akademisi? Gini Caranya…

Ketika Anda memasuki dunia pekerjaan atau bisnis, tentu Anda akan sering mendengar beberapa istilah yang disematkan pada seseorang. Misalnya, si A itu adalah Trainer. Kalo si B baru Konsultan. Nah, si C itu Mentor kamu. Sedang si D namanya Praktisi. Beda lagi si E yang hanya Akademisi.

Menurut Trisna Lesmana Seorang Trainer adalah mereka yang memiliki tugas untuk memberikan pengarahan kepada peserta training baik itu individu atau kelompok dalam suatu bidang tertentu. Jobdesk trainer sendiri secara esensi hanya fokus pada penyampaian materi, metode, serta pelatihan keterampilan praktis dan eksponensial agar bisa diterapkan langsung oleh peserta.

Mendengar istilah jabatan-jabatan tersebut, tentu yang ada di benak Anda pastinya kebingungan serta pusing membedakan APA SIH BEDANYA? Gimana caranya buat tau kalau Trainer dan Mentor itu berbeda? Tenang, daripada bingung, di artikel kali ini kita akan kupas perbedaan mereka:
Bingung Bedakan Trainer, Konsultan, Mentor, Praktisi, dan Akademisi? Gini Caranya…

1. TRAINER

Dalam satu perusahaan, Trainer bertanggung jawab dalam memberikan pelatihan terkait soft skill atau hard skill yang sesuai dengan tempat kerja. Seorang trainer profesional juga harus memiliki pemahaman mendalam tentang materi yang disampaikan serta sertifikasi resmi seperti dari sertifikasitrainer.com

Ada juga tingkatan gelar Master Trainer, yang merupakan level tertinggi dari seorang trainer dengan keahlian khusus serta pengalaman yang mendalam. Untuk menjadi seorang trainer resmi, seseorang perlu memiliki Sertifikasi Trainer Level 4 BNSP-RI yang menunjukkan bahwa mereka telah lolos uji kompetensi.

Dalam beberapa bidang, sertifikasi dan lisensi trainer diperlukan untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar kompetensi yang diakui sebagai ahli. Kelas Training of Trainer sering diadakan untuk melatih calon-calon trainer dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar dan berlatih sebelum terjun langsung melatih orang lain.

2. KONSULTAN

Berbeda dengan trainer, konsultan adalah seorang ahli yang memberikan nasihat profesional di bidang tertentu, biasanya untuk membantu perusahaan atau individu dalam pengambilan keputusan strategis.

Jobdesk konsultan lebih kepada analisis masalah dan memberikan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan klien.

Konsultan biasanya tidak terlibat langsung dalam implementasi, tetapi fokus pada merumuskan strategi dan perencanaan.

Contohnya, seorang konsultan bisnis akan membantu perusahaan merumuskan strategi pemasaran atau efisiensi operasional. Berbeda dengan trainer yang fokus pada pengajaran keterampilan, konsultan lebih kepada memberikan saran berbasis analisis yang mendalam.

3. MENTOR

Sang Mentor adalah orang yang bertugas untuk membimbingan individu, seringkali dalam jangka panjang, agar membantu mereka berkembang dalam karier atau kehidupan pribadi.

Mentoring trainer mengarahkan individu atau kelompok menuju pencapaian tujuan tertentu melalui pengalaman dan wawasan pribadi sang mentor. Ia lebih bersifat sebagai pendamping yang memberikan arahan berdasarkan pengalaman hidup atau karier mereka sendiri.

Seorang mentor trainer sering kali akan memiliki pengalaman praktis yang luas dan siap berbagi wawasan tentang kesalahan atau keberhasilan yang pernah mereka alami.

Hubungan mentor dan mentee sangat erat, di mana mentor akan memberikan dukungan secara personal. Dalam konteks coaching, istilah lain yang digunakan adalah coachee adalah individu yang menerima pelatihan dari coach.

4. PRAKTISI

Sedangkan seorang Praktisi adalah mereka yang berpengalaman dan pernah mengalami langsung suatu profesi atau bidang tertentu dan memiliki pengalaman praktis yang bisa ditanggung jawabkan.

Misalnya, seorang praktisi pendidikan adalah guru atau tenaga pendidik yang aktif mengajar di lapangan. Dalam banyak kasus, praktisi memiliki pemahaman mendalam dari pengalaman langsung yang mereka dapatkan dalam pekerjaannya sehari-hari. Contoh praktisi misalnya dokter, insinyur, atau ahli teknologi yang terlibat langsung dalam pekerjaannya.

5. AKADEMISI

Akademisi adalah orang-orang yang mendedikasikan diri di dunia pendidikan, sering kali di universitas atau lembaga penelitian tertentu. Fokus mereka adalah memberikan ilmu berupa pengajaran, penelitian, dan pengembangan pengetahuan.

Jobdesk akademisi melibatkan kegiatan seperti menulis jurnal ilmiah, memberikan kuliah, dan melakukan penelitian. Berbeda dengan praktisi, akademisi lebih sering terlibat dalam pengembangan teori dan konsep baru yang bisa diaplikasikan di dunia nyata, meskipun mereka sendiri mungkin tidak terlibat langsung dalam penerapannya.

Akademisi biasanya memiliki gelar tinggi, seperti dosen pengajar, dan sering kali memfokuskan karier mereka pada pembelajaran dan pengajaran. Untuk memahami perbedaan antara trainer, konsultan, mentor, praktisi, dan akademisi, kita perlu melihat dari tugas dan tujuan utama mereka.

Trainer berfokus pada penyampaian keterampilan, konsultan memberikan saran strategis, mentor membimbing secara personal, praktisi menerapkan ilmu di lapangan, dan akademisi memfokuskan diri pada penelitian serta pengembangan teori.

Setiap peran memiliki fungsinya masing-masing dan saling melengkapi tergantung pada kebutuhan dan situasi.

Dengan memahami perbedaan ini, Anda bisa lebih mudah memilih pendamping atau pembimbing yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Inilah 5 Fungsi Lembaga Sertifikasi yang Gak Kamu Ketahui

Inilah 5 Fungsi Lembaga Sertifikasi yang Gak Kamu Ketahui

Secara sederhana LSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi adalah badan yang berwenang untuk memastikan kompetensi dan kualitas setiap SDM, atau Tenaga kerja di berbagai sektor industri. Setiap LSP juga harus mendapat lisensi resmi dari Badan Sertifikasi Nasional yang sering disingkat sebagai BNSP-RI.

Sebagai sebuah Lembaga, LSP pun secara umum memiliki fungsi untuk mensertifikasi dan menguji kompetensi setiap profesi agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Berdasarkan sumber terpercaya, dikatakan bahwa Indonesia memiliki beragam jenis LSP yang sudah diakui oleh BNSP-RI. Beberapa diantaranya adalah Lembaga yang meliputi bidang profesi, seperti ; Kesehatan, Teknologi Informasi, industri kreatif, trainer, hingga pariwisata.

Di setiap lembaga yang telah disebutkan sebelumnya, bidang sertifikasi yang populer di Indonesia diantaranya adalah LSP TI, PARIWISATA, dan KESEHATAN. Sementara itu, untuk mengetahui fungsinya secara jelas, kami sudah rangkum di bawah ini :

Inilah 5 Fungsi Lembaga Sertifikasi yang Gak Kamu Ketahui
1. Menjamin Kompetensi Tenaga Kerja
Inilah 5 Fungsi Lembaga Sertifikasi yang Gak Kamu Ketahui

Di urutan pertama,  fungsi penting dari lembaga sertifikasi profesi adalah dengan melakukan jaminan bahwa tenaga kerja memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar industri.

Dengan memiliki sertifikasi, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap karyawan atau calon karyawan sudah memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas pekerjaan dengan baik. Melalui cara ini perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawannya.

2. Mewadahi Mobilitas Kerja Karyawan

Dengan adanya sertifikasi profesi, para karyawan pun bisa dengan mudah melakukan mobilitas kerja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Inilah 5 Fungsi Lembaga Sertifikasi yang Gak Kamu Ketahui

Lewat program sertifikasi yang diakui secara nasional dan bahkan internasional, sumber daya manusia yang ada memiliki peluang lebih besar guna bekerja di berbagai tempat tanpa harus melalui proses pengakuan kompetensi yang berulang-ulang lagi.

Tentu ini menjadi poin yang sangat penting terutama bagi pekerja profesional yang berkarir di bidang yang membutuhkan mobilitas tinggi, seperti teknologi informasi dan pariwisata.

3. Mampu Bersaing di Pasar Kerja

Daya saing setiap individu di pasar kerja jadi lebih mudah dengan adanya sertifikasi profesi.

Sertifikat dari lembaga sertifikasi yang telah diakui oleh BNSP menunjukkan bahwa seseorang telah memenuhi standar kompetensi kerja yang resmi secara nasional.

Pastinya ini memberi nilai tambah bagi pencari kerja dalam proses rekrutmen. Sertifikasi menjadi nilai tambah serta bisa menjadi bukti kredibilitas dan kompetensi mereka.

4. Adanya Standar Kompetensi yang Jelas

Fungsi lain dari Lembaga sertifikasi profesi adalah  berperan dalam menyediakan standar kompetensi yang jelas, terukur, serta sesuai dengan kebutuhan berbagai profesi.

Melalui standarisasi ini, proses penilaian kompetensi menjadi lebih objektif dan transparan. Standar kompetensi ini dapat membantu setiap lembaga pendidikan dan pelatihan dalam menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri atau SKKNI.

5. Membantu Kurangi Tingkat Pengangguran

Indonesia masih memiliki banyak sekali Sumber Daya Manusia yang belum memiliki pekerjaan. Maka dari itu, dengan adanya lembaga sertifikasi profesi, diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran. Lembaga Sertifikasi harus membantu individu mendapatkan pekerjaan dengan lebih mudah karena adanya bukti lisensi kompetensi yang diakui.

Sebab setiap calon karyawan yang memiliki sertifikasi tentunya akan membuat perusahaan lebih melirik dan bahkan mempekerjakannya. Alasannya tentu karena mereka (perusahaan) yakin akan kemampuan dan kualitas kerja yang dimiliki oleh kandidat tersebut.

Setelah mengetahui 5 Fungsi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), tentunya kamu akan memahami bahwa ternyata LSP ini memang memiliki peran yang sangat vital dalam dunia kerja.

Nah, jika kamu tertarik untuk mengikuti pelatihan dari LSP, Kamu bisa cari informasinya di website ini :

Yuk! Ikuti segera ikuti pelatihan pertama kamu, agar bisa memulai langkah awal yang baik untuk memanfaatkan peluang yang ada di dunia kerja saat ini.

Kamu Sering ‘dicuekin’ Pas Ngajar? Dosen Harus Tahu Tips Ini!

Kamu Sering ‘dicuekin’ Pas Ngajar? Dosen Harus Tahu Tips Ini!

Bekerja sebagai dosen tentunya memiliki tanggung jawab yang besar. Sebab mereka dituntut untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa lewat materi pembelajaran yang harus bisa diserap dengan mudah oleh para mahasiswa.

Artinya, dalam aktivitas belajar-mengajar, setiap dosen memerlukan peningkatan kemampuan dalam hal menyampaikan materi dan pelatihan kemampuan diri. Dengan demikian dosen tidak hanya harus memahami materi, tetapi juga harus memiliki teknik mengajar yang efektif untuk memastikan mahasiswa dapat memahami setiap materi pelajaran dengan baik. 

Ada berbagai cara untuk meningkatkan skill mengajar bagi para dosen. Di antaranya, ada beberapa tips yang bisa para dosen lakukan seperti:

9 Tips Mengajar yang Efektif dan Efisien bagi Dosen!

1. Persiapkan Materi dengan Baik

ilustrasi dosen sedang mempelajari materi

Sebelum mengajar, pastikan untuk mempersiapkan materi dengan baik. Salah satu cara untuk membuat materi lebih menarik adalah dengan menyusunnya melalui tampilan slide yang kekinian dan menarik. Slide yang menarik dapat membantu mahasiswa lebih fokus dan tertarik pada materi yang disampaikan.

2. Jika Materi sudah Siap, Kuasai Materi

dosen yang sudah menguasai materi

Setelah mempersiapkan materi, langkah berikutnya adalah menguasai materi tersebut. Dosen harus mampu menjelaskan materi tanpa terlalu bergantung pada catatan atau slide. Hal ini menunjukkan kepada mahasiswa bahwa dosen benar-benar menguasai topik yang diajarkan.

3. Gunakan Penjelasan dengan Perumpamaan

dosen yang sedang mengajari materi

Menggunakan perumpamaan atau analogi dapat membantu mahasiswa memahami konsep yang sulit. Penjelasan yang diberikan dengan cara ini bisa membuat materi yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami.

4. Bungkus Materi dengan Sharing Experience

mahasiswa yang sedang sharing experience bersama dosen

Membagikan pengalaman pribadi yang relevan dengan materi bisa membuat pembelajaran lebih menarik. Sharing experience juga bisa memberikan contoh nyata kepada mahasiswa tentang bagaimana teori diterapkan dalam praktek.

5. Perbanyak Motivasi dan Inspirasi Kepada Mahasiswa

dosen yang sedang mengajari dan memotivasi mahasiswa

Dosen tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga memotivasi mahasiswa. Memberikan motivasi dan inspirasi bisa membantu mahasiswa untuk lebih bersemangat dalam belajar dan mencapai tujuan akademis mereka.

6. Bungkus Materi dengan Komedi

dosen yang sedang menjelaskan materi menarik

Menyisipkan humor dalam pengajaran bisa membuat suasana kelas lebih menyenangkan. Komedi yang tepat dapat membuat mahasiswa lebih rileks dan terbuka terhadap materi yang disampaikan.

7. Pergunakan Gaya Bahasa yang Ringan dan Menarik

dosen yang sedang berinteraksi dengan mahasiswa

Menggunakan gaya bahasa yang ringan dan menarik bisa membuat materi lebih mudah dicerna oleh mahasiswa. Kebiasaan menggunakan bahasa yang terlalu formal dan rumit, justru akan membuat murid menjadi bosan dan malas mencerna materi Anda.

8. Jelaskan dengan Pelan dan Terstruktur

dosen yang sedang menjelaskan

Pastikan untuk menjelaskan materi dengan pelan dan terstruktur. Mahasiswa perlu waktu untuk mencerna informasi baru, jadi jangan terburu-buru dalam memberikan penjelasan.

9. Manfaatkan Teknologi Kekinian

dosen yang memanfaatkan teknologi kekinian

Manfaatkan teknologi kekinian seperti video, animasi, dan aplikasi pendidikan lainnya untuk membuat materi lebih interaktif dan menarik. Teknologi dapat membantu menjelaskan konsep yang sulit dengan cara yang lebih mudah dipahami.

Demikianlah 9 tips mengajar efektif yang bisa para dosen lakukan untuk menarik perhatian muridnya. Selain menggunakan tips di atas, ada juga jalur ekspres untuk menjadi dosen profesional bersertifikasi yang mampu menyampaikan materi di depan mahasiswa dengan baik dan efektif.

Cukup ikuti pelatihan training for trainer yang dilaksanakan oleh Trisna Lesmana Management. Di sana Anda tidak hanya akan mendapatkan insight baru tentang cara mengajar, tetapi juga kredit yang berguna untuk memenuhi Tri Dharma perguruan tinggi.

Dengan pelatihan ini TOT ini, dosen pun akan dapat meningkatkan kemampuan mengajar secara express, memahami teknik-teknik mengajar yang lebih efektif, dan menjadi lebih percaya diri dalam menyampaikan materi di depan kelas.

11 Teknik Manajemen Waktu yang Mudah dan Efektif

11 Teknik Manajemen Waktu yang Mudah dan Efektif

Menurut Forsyth, manajemen waktu adalah pengelolaan dan pengaturan kegiatan untuk memaksimalkan efisiensi waktu serta produktivitas. Untuk itu, kemampuan Time Management atau yang terkenal dengan istilah manajemen waktu, menjadi salah satu skill yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Melalui kemampuan manajemen waktu yang baik, tentunya dapat memberikan hasil pekerjaan yang jauh lebih baik pula.

Berdasarkan hal di atas bisa kita simpulkan secara sederhana bahwa kemampuan manajemen waktu itu nyatanya mampu memberikan banyak sekali manfaat yang baik. Nah, supaya bisa menerapkan hal itu ada baiknya kamu ketahui dulu:

1. Hukum Parkinson

Hukum Parkinson menyatakan bahwa pekerjaan akan meluas untuk mengisi waktu yang tersedia untuk penyelesaiannya. Untuk mengatasi ini, tetapkan batas waktu yang lebih pendek untuk tugas-tugas agar meningkatkan efisiensi. Ini akan memaksa kamu untuk fokus dan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.

2. Skala Prioritas

Menggunakan skala prioritas adalah teknik manajemen waktu yang sangat efektif. Prioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan pentingnya. Contohnya, metode Eisenhower Matrix membagi tugas menjadi empat kuadran: penting-mendesak, penting-tidak mendesak, tidak penting-mendesak, dan tidak penting-tidak mendesak. Ini membantu kamu fokus pada tugas yang benar-benar penting.

3. Teknik Pomodoro

Salah satu teknik manajemen waktu yang populer. Untuk mempraktekannya, cukup lakukan pekerjaan selama 25 menit, lalu berhenti dan istirahat selama 5 menit. Dalam kurun waktu empat sesi kerja, silakan ambil waktu istirahat lebih lama selama 15 sampai dengan 30 menit. Banyak yang percaya bahwa teknik ini bisa membantu meningkatkan fokus dan mencegah kelelahan.

4. Teknik Pareto

Teknik Pareto, atau prinsip 80/20, menyatakan bahwa 80% hasil berasal dari 20% usaha. Identifikasi tugas-tugas yang memberikan dampak terbesar dan fokuslah pada tugas-tugas tersebut. Ini akan meningkatkan produktivitas secara signifikan.

5. Teknik Kanban

Teknik Kanban menggunakan visualisasi pekerjaan melalui papan Kanban. Papan ini dibagi menjadi kolom seperti “To Do,” “In Progress,” dan “Done.” Teknik ini membantu kamu melihat alur kerja dan mengelola tugas dengan lebih baik.

6. Teknik Sistem 4D

Sistem 4D terdiri dari Do (lakukan sekarang), Delegate (didelegasikan), Defer (tunda), dan Delete (hapus). Dengan menggunakan sistem ini, kamu dapat dengan cepat memutuskan apa yang harus dilakukan dengan setiap tugas yang muncul, meningkatkan efisiensi waktu.

7. Teknik Eat The Frog

Eat The Frog mengharuskan kamu menyelesaikan tugas yang paling sulit atau paling tidak menyenangkan terlebih dahulu di pagi hari. Setelah menyelesaikan tugas tersebut, sisa hari akan terasa lebih mudah dan produktif.

8. Teknik SMART Goals

SMART adalah singkatan dari Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), dan Time-bound (berbatas waktu). Menetapkan tujuan dengan metode ini membantu kamu tetap fokus dan termotivasi, memastikan manajemen waktu yang efektif.

9.Teknik BoJo (Bullet Journal)

Bullet Journal adalah metode perencanaan yang fleksibel yang membantu mengatur tugas, catatan, dan ide dalam satu tempat. Teknik ini memungkinkan kamu melacak kemajuan dan tetap terorganisir, sangat berguna untuk manajemen waktu.

10. Teknik Time Blocking

Time Blocking melibatkan membagi hari kerja menjadi blok-blok waktu yang ditentukan untuk tugas tertentu. Ini membantu kamu menghindari gangguan dan memastikan waktu yang cukup untuk setiap aktivitas, meningkatkan produktivitas.

11. Teknik The Glass Jar
manajemen waktu

Teknik The Glass Jar mengajarkan cara mengelola waktu dengan membayangkan sebuah toples kaca yang harus diisi dengan berbagai item yang berbeda. Toples ini melambangkan waktu yang kita miliki dalam sehari, sementara item yang diisi melambangkan berbagai tugas dan aktivitas yang perlu kita selesaikan. 

Demikianlah teknik-teknik manajemen waktu yang mudah dan efektif. Dengan menerapkan teknik-teknik ini, kamu bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.

Kemampuan time management pun merupakan salah satu materi yang ada dalam Pelatihan Training of Trainer oleh Trisna Lesmana Management. Untuk tahu bagaimana cara mengaplikasikannya secara mudah, kamu bisa IKUTI PELATIHANNYA.

Terakhir, ingatlah bahwa manajemen waktu adalah kunci untuk mencapai tujuan dan menjalani kehidupan yang lebih teratur dan produktif. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu kamu mengelola waktu dengan lebih baik.

Tingkatkan Peluangmu Lolos Training Online dengan Tips Ini!

Tingkatkan Peluangmu Lolos Training Online dengan Tips Ini!

Banyak cara menuju roma, kiranya itulah pepatah yang sering kita dengar. Lantas adakah relevansinya dengan artikel sekarang? Jawabannya tentu ada. Jika kita ganti istilah “roma” dengan “kesuksesan” khususnya dalam karir maka cara untuk mencapai hal itu banyak sekali dan bahkan terbuka lebar. Salah satunya adalah dengan mengikuti  training online.

Pasalnya di era digital seperti sekarang, ada banyak sekali jenis dan metode pelatihan mulai dari training yang sifatnya tatap muka atau online (secara daring). Hal yang perlu Anda lakukan adalah memilih pelatihan yang sesuai, mengikutinya dan mendapatkan hasilnya.

Namun, jika anda termasuk ke dalam golongan orang yang sudah banyak mengikuti berbagai kursus online atau online training, tapi susah lolos dan bahkan tidak mendapatkan ilmunya sama sekali, berarti ada yang salah dengan diri anda.

Guna menanggulangi hal itu, berikut kami sudah sajikan sukses lolos training online, pake tips ampuh ini!

1. Persiapkan Mental Anda

Bentuk mindset bahwa anda sangat membutuhkan online training ini. Sehingga anda harus antusias untuk mengikutinya. Anggaplah training online ini sebagai pelatihan yang sama pentingnya dengan pelatihan tatap muka.

Jangan anggap sepele apalagi berpikiran negatif bahwa online training tidak efektif, tidak berguna, atau bahkan buang waktu.

2. Bangun Suasana Belajar yang Nyaman

Persiapkan semuanya dari awal, mulai dari gadget yang kamu perlukan, alat tulis, dan tempat atau lingkungan yang mendukung untuk Anda bisa fokus. Jangan sekali-kali melaksanakan online training di sembarang tempat, yang hanya akan MENGGANGGU KONSENTRASI ANDA.

3. Pelajari Materi Lebih Awal

Jika sebelum pelatihan dimulai anda sudah diberi materi apa yang akan dibahas di kelas online, tidak ada salahnya anda baca dan pelajari lebih dulu. Dengan melakukan hal itu, dijamin diri anda akan lebih siap untuk mengikuti pelatihan.

4. Biasakan Mencatat

Hilangkan kebiasaan bahwa dengan hanya mendengar dan mengikuti kelas saja sudah cukup. Sebaiknya anda biasakan membuat catatan kecil tentang poin-poin penting dari materi yang diberikan pada saat kursus online.

Lewat adanya catatan akan membantu anda lebih memahami dan membantu anda lebih mengingat akan pelajaran dan materi apa yang didapat, agar bisa menjadi motivasi tersendiri.

5. Jadilah Peserta Yang Aktif

Aktif dalam hal ini berarti bahwa anda harus komunikatif selama kursus online berlangsung. Kalo ada materI kelas online yang tidak anda pahami jangan malu bertanya. Begitu pun jika anda diberi pertanyaan, maka jawab sesuai dengan apa yang anda pikirkan. 

6. Ikuti Online Training Hingga Selesai

Pelatihan online biasanya dilaksanakan dalam beberapa hari, dengan materi yang bervariasi di setiap harinya. Jangan sampai anda hanya mengikuti bahasan yang sesuai dengan yang anda butuhkan.

Lebih baik Ikutilah semuanya sampai selesai agar anda bisa merasakan manfaat yang maksimal.

7. Ikuti Online Training Dengan Trainer Yang Ahli

Tidak ada salahnya bila anda memilah dan memilih pelatihan online yang anda butuhkan. Sebab hal itu bisa menunjukkan seberapa serius anda ingin mengikuti pelatihan.

Carilah kursus online yang memberikan jaminan ilmu dari seorang ahli dan bisa memberikan sertifikasi sebagai bukti.

Contohnya adalah pelatihan sertifikasi trainer bnsp-ri dari Trisna Lesmana. di kelas beliau, anda akan mendapatkan materi yang sesuai dengan anda butuhkan, diajarkan oleh para ahli yang berpengalaman, dan mendapatkan sertifikat resmi dan profesional.

Untuk mengetahui kelas online apa saja yang Trisna Lesmana Management laksanakan Anda bisa CEK DI SINI ya!

Itulah kiranya kiat sukses ketika mengikuti online training. Lewat tips berupa :  mempersiapkan mental, menciptakan suasana pelatihan yang nyaman, belajar materi lebih awal, mencatat, berpartisipasi aktif, menyelesaikan seluruh kursus, dan memilih trainer yang ahli, dijamin Anda akan meningkatkan peluang untuk sukses lolos training online.

Semoga tips ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengembangkan diri melalui pelatihan online. Silakan bagikan~

7 Alasan Kenapa Seorang Trainer Wajib Ikut Training

7 Alasan Kenapa Seorang Trainer Wajib Ikut Training

Sebelum masuk ke pembahasan inti, Anda harus tahu dulu bahwa seorang trainer adalah tenaga profesional yang bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan atau pembelajaran kepada orang lain dalam suatu bidang atau topik tertentu.

Mereka dapat menjadi trainer kantor yang memberikan pelatihan kepada karyawan di perusahaan, trainer pelatihan yang bekerja di lembaga atau organisasi pelatihan, atau bahkan trainer yang bekerja secara independen.

Kendati sudah memiliki title seorang trainer, tetap saja mereka pun harus mengikuti dulu pelatihan yang namanya Training of Trainer. Tentu Anda pun pastinya heran kenapa Trainer harus Ikut Training?

Tentu jawabannya ada di artikel ini nih:

1. Agar Mengetahui Metode Training yang Berdampak

Dengan mengikuti pelatihan Training of Trainer  (TOT) atau pelatihan untuk trainer, seorang trainer akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan tentang berbagai metode pelatihan yang efektif.

Beberapa diantaranya, adalah ; teknik-teknik pengajaran yang inovatif, strategi pembelajaran yang interaktif, dan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan peserta.

2. Merancang Materi Training yang Baik

TOT juga memberikan kesempatan bagi para trainer untuk mempelajari cara merancang materi pelatihan yang relevan dan bermanfaat bagi pesertanya.

Dengan memahami prinsip-prinsip desain instruksional, nantinya mereka dapat membuat dan merancang materi pelatihan yang menarik, serta mudah dipahami.

3. Mendorong Antusias Peserta Training

Trainer yang telah berpartisipasi dalam kegiatan TOT akan mendapatkan ilmu tentan cara mendorong antusiasme dan memberikan motivasi pada peserta training.

Mereka dapat memperoleh keterampilan untuk menciptakan lingkungan pelatihan yang mendukung, positif, dan menginspirasi peserta untuk belajar dan berkembang.

4. Meyakinkan Audiens atau Peserta Training

Training of trainer juga membantu seorang trainer untuk mengasah keterampilan presentasi dan public speaking mereka. Agar ilmu yang mereka sampaikan bisa dipercaya oleh para peserta.

Hal itu bisa dimulai dengan mempelajari teknik-teknik komunikasi yang efektif, sehingga seorang trainer dapat lebih percaya diri dan meyakinkan saat menyampaikan materi pelatihan kepada audiens atau peserta training.

5. Mengasah Skill Komunikasi Trainer

Sebagai seorang yang bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif, seorang trainer pastinya perlu memiliki keterampilan komunikasi yang kuat.

Dengan mengikuti pelatihan training of trainer, nantinya mereka dapat memperoleh pelatihan intensif dalam berbagai aspek komunikasi, termasuk mendengarkan aktif, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan memecahkan konflik.

6. Membangun Hubungan antara Trainer dan Audiens

Seorang trainer yang telah mengikuti pelatihan khusus, akan dapat mempelajari cara membangun hubungan yang baik dengan audiens atau peserta training.

Ini termasuk keterampilan interpersonal, seperti empati, kepekaan, dan kepedulian terhadap kebutuhan dan kekhawatiran individu.

7. Melatih Kesabaran Tingkat Tinggi

Menghadapi berbagai tipe peserta, tantangan teknis, dan situasi yang tidak terduga adalah bagian dari pekerjaan seorang trainer.

Melalui pelatihan khusus, seorang trainer dapat melatih kesabaran tingkat tinggi serta kemampuan untuk tetap tenang dan beradaptasi baik di bawah tekanan.

Dengan memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman melalui training of trainer, seorang trainer dapat meningkatkan kualitas pelatihan yang mereka berikan dan mencapai hasil yang lebih efektif.

Melalui partisipasi aktif dalam TOT, para trainer dapat terus mengembangkan diri mereka sendiri dan memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada peserta training mereka.

Oleh karena itu, mengikuti training of trainer merupakan langkah penting bagi setiap trainer yang ingin sukses dalam karier mereka.