Sertifikasi Trainer BNSP Seharga 4 Juta, Dapet Apa Aja?

Sertifikasi Trainer BNSP Seharga 4 Juta, Dapet Apa Aja?

Menjadi seorang trainer profesional bukan hanya soal kemampuan berbicara di depan umum atau menyampaikan materi dengan baik. Dunia training adalah arena kompetitif yang membutuhkan pengakuan resmi, pengalaman, dan jaringan luas.

Salah satu cara untuk meningkatkan kredibilitas Anda sebagai trainer adalah melalui sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dengan biaya sekitar 4 juta, apa saja yang Anda dapatkan? Artikel ini akan membahas manfaat luar biasa yang bisa Anda raih.

Mengapa Sertifikasi Trainer BNSP Itu Penting?

Sebelum membahas detail manfaatnya, mari kita pahami dulu mengapa sertifikasi ini sangat berharga. Sertifikasi Trainer BNSP bukan sekadar lembaran kertas. Ini adalah bukti nyata bahwa Anda telah memenuhi standar kompetensi nasional sebagai seorang trainer.

Dalam bahasa Trisna Lesmana, sertifikat ini ibarat “SIM ASLI untuk TRAINER BERLISENSI” yang bisa membuka jalan ke berbagai peluang profesional, mulai dari dipercaya oleh perusahaan besar hingga menjadi pembicara di acara bergengsi.

Apa Saja yang Anda Dapatkan dengan Biaya 4 Juta?

1. Sertifikat Trainer Bergengsi Langsung dari BNSP

Sertifikasi BNSP bukan sembarang sertifikat. Ini adalah pengakuan resmi dari negara bahwa Anda kompeten dalam bidang training. Sertifikat ini juga diakui secara nasional dan bahkan internasional, yang berarti Anda memiliki kredibilitas lebih tinggi di mata klien dan perusahaan.

Jika Anda mengikuti program Training of Trainer di Trisna Lesmana Management, sertifikat yang Anda dapat itu bisa dibilang 2 in 1. Seperti ini :

– Sertifikasi Professional Trainer/ Instruktur KKNI Level 4 Resmi dari BNSP RI (Setelah Lulus Ujikom)

– Sertifikasi Professional Trainer Resmi dari LKP – Kemdikbud

– Training Kit: Tshirt Trainer, E-Modul, dan File Pendukung

2. Gabung Grup Alumni Eksklusif FBI

Menjadi bagian dari grup alumni FBI (Forum Belajar Indonesia) adalah keuntungan besar lainnya. Grup ini adalah komunitas yang penuh dengan para trainer sukses dari berbagai latar belakang.

Di sini, Anda bersama 800+ anggota aktifnya bisa berbagi pengalaman, mendapatkan insight baru, dan bahkan menjalin kolaborasi. Jaringan seperti ini adalah aset tak ternilai dalam karier Anda. Bisa jadi memperlebar pula peluang kesuksesan nantinya.

3. Akses ke Affiliate Society

Sertifikasi ini juga membuka peluang untuk bergabung dalam Affiliate Society, sebuah platform yang mendukung Anda dalam mengembangkan bisnis training. Nantinya secara intensif Anda akan mendapat Training & Mentoring eksklusif alias secara langsung dari para Expert di bidang ini.

Produk yang bisa Affiliate di kami meliputi: Training Corporate & Public, Agency Digital Marketing, Consultant Business Innovation for UMKM,  Skincare for Women & Man.

4. Keanggotaan Perhimpunan Instruktur Berdaya Indonesia

Jangan salah, perhimpunan IBI (Instruktur Berdaya Indonesia) sudah berizin karena pendiriannya telah disahkan oleh Kementrian Hukum & HAM (Kemenkumham) Dengan lebih dari 1500++ anggota yang aktif, Perhimpunan ini bisa menjadi sebuah wadah eksklusif untuk para Trainer yang akan mendukung karir baik secara administrasi maupun pengakuan.

Dengan menjadi anggota Perhimpunan Instruktur Berdaya Indonesia, Anda tidak hanya mendapatkan pengakuan profesional, tetapi juga akses ke berbagai pelatihan lanjutan.

5. Ilmu Berharga dari Ahlinya

Pastinya salah satu nilai tambah dari program sertifikasi ini adalah terbukanya sebuah kesempatan untuk belajar langsung dari para ahli di bidang training.

Para pengajar dalam program ini adalah praktisi berpengalaman yang akan membagikan strategi, tips, dan ilmu praktis yang bisa langsung Anda terapkan dalam pelatihan Anda. Jadi masih berani bilang biaya trainer itu mahal? Kalo begitu, yuk kita coba

Menghitung Nilai Investasi Anda

Dengan membayar biaya 4 juta, Anda sebenarnya mendapatkan lebih dari sekadar sertifikat. Semua manfaat di atas—dari pengakuan resmi hingga akses jaringan eksklusif—akan memberikan ROI (Return on Investment) yang jauh lebih besar dalam jangka panjang. Anda bisa meningkatkan tarif pelatihan, memperluas cakupan klien, dan membangun reputasi sebagai trainer andal.

Kesimpulan: Apakah Ikut Sertifikasi BNSP di Trisna Lesmana Management ini Layak?

Jawabannya: Sangat layak! Dengan biaya 4 juta, Anda tidak hanya membeli sertifikat tetapi juga investasi untuk masa depan. Karier Anda sebagai trainer akan mendapatkan dorongan besar, baik dalam hal pengakuan, jaringan, maupun kemampuan.

Jika Anda ingin menjadi seorang trainer profesional yang diakui dan siap bersaing di dunia training, langkah pertama yang harus Anda ambil adalah mendapatkan sertifikasi Trainer BNSP. Jangan tunda, mulailah perjalanan Anda menuju kesuksesan hari ini!

Catat! Ini 2 Cara Mendapatkan Sertifikasi Resmi BNSP-RI!

Catat! Ini 2 Cara Mendapatkan Sertifikasi Resmi BNSP-RI!

Apakah kamu seorang pekerja? Memiliki banyak pengalaman? Apakah memiliki sertifikasi? Merasa punya banyak keahlian? Kalo itu semua benar berarti kamu udah masuk kategori kompeten. Tapi buat bikin itu semua jadi sempurna, kamu wajib punya yang namanya Sertifikasi BNSP-RI. Apa sih itu?

Jadi gini, BNSP sendiri itu adalah singkatan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. BNSP adalah salah satu lembaga independen yang didirikan secara langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Menurut catatan sejarah, awal mula pendirian BNSP sendiri di mulai pada tahun 2000, dengan ditandatanganinya SKB (surat kesepakatan bersama) antara Menteri Tenaga Kerja, Menteri Pendidikan Nasional serta Ketua Umum Kadin (Kamar Dagang Indonesia).

Lembaga ini pun memiliki tugas yang penting. Sebab bertanggungjawab jawab secara langsung kepada Presiden, dan memiliki kewenangan untuk melaksanakan uji kompetensi sertifikasi bagi para tenaga kerja. Tujuannya agar kemampuan pekerja lokal bisa diakui oleh negara, sehingga bisa meningkatkan mutu dan kualitas tenaga kerja di Indonesia.

Itulah kiranya pembahasan tentang sejarah awal mula terbentuknya BNSP. Nah sekarang kita kembali ke gimana sih caranya dapetin Sertifikat BNSP-RI ini? Lanjut di bawah ya! Inilah 2 Cara Mendapatkan Sertifikat Resmi BNSP-RI! Cara kedua paling mudah loh~

Catat! Ini 2 Cara Mendapatkan Sertifikakasi Resmi BNSP-RI!

Secara umum, ada beberapa tahapan yang cukup rumit dilakukan pada cara yang PERTAMA ini. Diantaranya kamu harus…

  1. Lakukan Pendaftaran di situs web resmi sertifikat BNSP.
  2. Kamu harus pilih kira-kira bidang profesi atau keahlian apa yang ingin kamu sertifikasi.
  3. Jangan lupa! pastikan bahwa kamu telah memenuhi persyaratan yang tercantum.
  4. Jika sudah lengkap dan sesuai, kamu tinggal lakukan pembayaran untuk mendapatkan sertifikasi. *perlu kamu ketahui setiap biaya sertifikasi itu bervariasi tergantung pada sertifikat yang diinginkan.
  5. Setelah itu, kamu tinggal mengikuti uji kompetensi untuk menentukan kualifikasi kamu. Ujian kan dibagi ke dalam beberapa tahapan.

Cara yang rumit di atas pun hanya bisa digunakan untuk sertifikasi di beberapa bidang atau profesi.

Catat! Ini 2 Cara Mendapatkan Sertifikakasi Resmi BNSP-RI!

Sedangkan untuk CARA YANG KEDUA ini, bisa terbilang LEBIH CEPAT, tapi spesifik untuk profesi sebagai Trainer. Kamu bisa mulai dengan…

  1. Masuk ke situs sertifikasitrainer.com
  2. Pilih jenis Investasi Kelas yang sesuai
  3. Isi formulir secara lengkap
  4. Lakukan pembayaran

Sertifikasi trainer di Trisna Lesmana Management biasanya dilaksanakan dalam selama 3 hari. Selama 2 hari kamu akan mendapatkan pelatihan di hotel berbintang, bersama para expert, master coach yang sudah ahli di bidangnya. Kemudian 1 hari akan dilaksanakan Ujikom langsung oleh para assessor yang ahli di bidangnya.

Catat! Ini 2 Cara Mendapatkan Sertifikakasi Resmi BNSP-RI!

Khusus untuk kamu yang memang sibuk atau belum punya banyak waktu luang, kelas sertifikasi trainer di TLM bisa dilaksanakan secara online baik Weekday atau Weekend. Nantinya setelah pelatihan online via zoom selesai, kamu tinggal mengikuti uji kompetensi selama 1 hari. Dengan begini kamu jadi bisa ikut sertifikasi dari mana saja. Mudah dan cepat bukan?

Tapi kami harus inget, bahwa kelas sertifikasi trainer yang digagas oleh Trisna Lesmana ini SELALU FULLSET, jadi lebih cepat DAFTAR lebih cepat dapetin Sertifikat Resmi BNSP-RI.

Setelah mendapatkan sertifikat, apa aja benefit yang bisa kamu dapat?

Yang pasti itu BANYAK BANGET tapi di sini kita bahas yang utamanya. Sertifikat resmi BNSP-RI ini bisa bikin :

Catat! Ini 2 Cara Mendapatkan Sertifikakasi Resmi BNSP-RI!
Kemampuan Diakui Secara Nasional

Sertifikat BNSP-RI memberikan kesan yang kuat di mata perusahaan dan recruiter. Sebab hal ini membuat skill serta pengalaman kamu diakui secara resmi oleh negara.

Artinya kamu bisa menjadi seseorang yang lebih unggul dibandingkan dengan orang-orang yang belum punya sertifikat atau hanya bermodal sertifikat pelatihan online biasa.

Membuka Banyak Peluang Karir

Beberapa perusahaan kadang mewajibkan pekerjanya untuk memiliki sertifikat BNSP-RI. Sebab tak jarang, benda ini menjadi salah satu syarat utama untuk peningkatan karir atau promosi jabatan.

Bisa Dipakai di Perusahan Internasional

Sertifikat BNSP-RI juga bisa dipakai untuk melamar di perusahaan internasional, khususnya di wilayah Asia Tenggara. Sebab faktanya, banyak perusahaan multinasional, organisasi, dan institusi yang memberikan nilai lebih kepada calon karyawan yang memiliki sertifikat resmi ini.

Jadi itulah 2 cara mendapatkan sertifikat BNSP-RI dan benefit apa aja yang kamu dapat darinya. Semoga artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk bagikan dan cus ikut langsung pelatihan!

5 Profesi yang Wajib Punya Sertifikasi Lisensi dan Alasannya

5 Profesi yang Wajib Punya Sertifikasi Lisensi dan Alasannya

Berbicara tentang sertifikasi tentunya setiap profesional wajib memilikinya. Selain karena tuntutan tugas, ternyata hal itu banyak sekali manfaatnya. Bayangkan jika Anda adalah seorang profesional tapi tidak punya sertifikasi profesi tentunya value dan skill anda bisa dipertanyakan loh.

Sebaliknya jika Anda punya sertifikasi profesi, maka ketika Anda menunjukkannya maka semua orang pun akan langsung menilai Anda sebagai ahli. Dari penggambaran di atas saja Anda pastinya sudah menilai betapa berharganya sebuah sertifikasi di dunia kerja sekarang ini.

Nah untuk beberapa bidang profesi, sertifikasi menjadi sebuah kunci. Untuk apa dan kenapa? Yuk langsung simak artikel ini nih: 5 Profesi yang Wajib Punya Sertifikasi Lisensi dan Alasannya. Baca dan Cari Tahu Segera!

1. Trainer di Perusahaan

Beberapa perusahaan besar di Indonesia, biasanya memiliki divisi trainer tersendiri. Fungsinya adalah agar perusahaan bisa terus mengembangkan kemampuan karyawannya secara eksponensial.

Untuk menjadi seorang trainer baik di perusahan swasta atau negeri, tidak cukup dengan hanya pengalaman dan kompetensi. Lagi-lagi sertifikasi menjadi kunci. Sebab dengan hal itu kemampuan trainer untuk mentraining karyawan lainnya bisa diakui secara resmi.

Ibaratnya si trainer ini punya SIM ALSI TRAINER BERLISENSI.

2. Trainer di Tempat Gym

Mungkin di beberapa tempat gym, masih ada beberapa trainer yang memang dipekerjakan karena dia sudah berpengalaman, terus kompeten, dan bisa membimbing begitu.

Tapi untuk meningkatkan value sebagai “ahli” pastinya sertifikat berlisensi sangat dibutuhkan sekali. Dengan memilikinya, trainer di Gym pun bisa membuktikan keahliannya dalam memberikan pelatihan dan arahan. Sehingga profesi mereka bisa lebih dihargai baik dari segi salary dan kemampuan pribadi.

3. Tenaga Pengajar

Profesi ini jelas-jelas memberikan nilai plus jika Ia punya sertifikasi berlisensi resmi. Contoh tenaga Pengajar di sini misal adalah dosen. Sebagai informasi, mereka itu setiap tahunnya memiliki 10 angka kredit poin yang harus dipenuhi sebagai syarat sahnya profesi.

Poin tadi mengacu pada tri dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Nah di ranah pendidikan inilah sertifikasi menyumbang nilai poin dengan angka 6. Sisanya yang berjumlah 4 poin bisa dilakukan dengan cara yang lain.

4. Trainer untuk Pebisnis dan Wirausahawan

Para wirausahawan dan pebisnis juga sering membutuhkan pelatihan dalam berbagai bidang, seperti manajemen bisnis, strategi pemasaran, hingga pengembangan produk. Trainer pebisnis yang memberikan pelatihan ini harus memiliki sertifikasi trainer untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kompetensi di bidang bisnis dan mampu memberikan solusi yang relevan.

Lisensi ini menjadi bukti bahwa seorang trainer memahami tantangan bisnis modern dan mampu memberikan strategi yang tepat kepada para pebisnis untuk berkembang dan bersaing.

5. Trainer Tenaga Kesehatan

Profesi trainer tenaga kesehatan juga wajib memiliki sertifikasi dan lisensi resmi. Dalam dunia kesehatan, pelatihan seringkali melibatkan keterampilan teknis seperti penggunaan alat medis, prosedur darurat, atau teknik perawatan pasien.

Memiliki sertifikasi trainer BNSP-RI memastikan bahwa trainer dalam dunia kesehatan ini  memiliki keahlian yang sesuai dengan standar yang berlaku dan mampu memberikan pelatihan berkualitas tinggi untuk mereka sampaikan ke tenaga kesehatan yang lainnya.

Jadi itulah 5 Profesi yang Wajib Punya Sertifikasi Lisensi dan Alasannya. Dari sini kita semua bisa tahu bahwa Sertifikasi Trainer ini tidak hanya meningkatkan kredibilitas, tetapi juga menjamin bahwa pelatihan yang diberikan aman, akurat, dan sesuai dengan yang masyarakat butuhkan, ya kan?

 7 Peran Penting Bisnis Owner yang Sering Diabaikan

 7 Peran Penting Bisnis Owner yang Sering Diabaikan

Well istilah bisnis owner ini lagi trend banget loh di kalangan anak muda. Soalnya banyak banget konten yang bilang POV JADI BISNIS OWNER LAH, atau A DAY IN MY LIFE AS BUSINESS OWNER, atau ada juga KISAH SEDIH JADI BISNIS OWNER.

Yang jadi pertanyaannya, apakah kalian sendiri sebenarnya tahu gak sih apa itu bisnis owner? Atau bahkan pekerjaan bisnis owner itu ngapain aja? Dan yang penting jobdesk apa aja yang dikerjakan oleh bisnis owner.

Nah, untuk tahu itu semua, nih mending kita langsung bahas aja ya: GAK BANYAK YANG TAHU! INI LOH 7 PERAN PENTING BISNIS OWNER

Dikutip dari beberapa sumber, istilah Business Owner berasal dari Bahasa Inggris yang artinya Pemilik Bisnis. Dalam konteks dunia bisnis, istilah Business Owner ini bisa merujuk pada seseorang atau kelompok orang yang punya kepemilikan atau bahkan investasi di suatu perusahaan bisnis. Fungsi dari pada owner sendiri adalah mengelola bisnis serta memastikan agar perusahaan bisa bekerja dengan optimal tanpa ada permasalahan.

Posisi mereka yang berada di puncak organisasi pun membuat seorang business owner memiliki tugas yang banyak, seperti :

1. Menetapkan Visi dan Misi Bisnis

Seorang pemilik bisnis atau business owner memiliki tanggung jawab untuk menentukan arah dan tujuan dari bisnis yang sedang Ia jalankan. Salah satunya dengan menciptakan visi jangka panjang dan misi yang jelas agar semua anggota tim mengerti tujuan utama perusahaan. Visi dan misi yang mereka usung nantiny berfungsi sebagai panduan dalam menjalankan bisnis serta menentukan langkah strategis ke depan.

2. Mengambil Keputusan Strategis

Seorang bisnis owner sudah harus kompeten dalam mengambil keputusan penting yang berpengaruh terhadap jalannya bisnis dan perusahaan di masa mendatang. Contoh kecilnya seperti menentukan produk penjualan atau layanan baru. Lalu ekspansi ke market yang baru, atau bisa pula mengubah strategi pemasaran. Keputusan strategis ini pun harus diambil berdasarkan data, analisis pasar, serta risiko dan potensi keuntungan.

3. Mengelola Keuangan dengan Bijak

Jangan sepelekan, pengelolaan keuangan adalah aspek krusial dalam bisnis. Artinya bagi seorang pemilik bisnis, mereka harus memastikan keuangan perusahaan itu berada di kondisi sehat, lalu bisa mengawasi pemasukan dan pengeluaran, kemudian mengalokasikan anggaran dengan tepat. Ini juga mencakup kemampuan untuk mencari sumber pendanaan baru atau investasi jika diperlukan.

4. Mengembangkan dan Memimpin Tim

Leadership dan Public Speaking merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh seorang pemilik bisnis. Kenapa? Karena mereka punya tanggung jawab untuk membangun tim yang kompak, menciptakan anggota tim yang kompeten, dan memupuk budaya kerja yang positif.

Kepemimpinan yang baik akan meningkatkan produktivitas dan loyalitas karyawan, sehingga tim lebih termotivasi untuk bekerja menuju tujuan perusahaan.

Maka dari itu, gak jarang pula banyak bisnis owner mengikuti pelatihan baik itu Training of Trainer for Business Owner atau bahkan Public Speaking for Leader yang diselenggarakan oleh Trisna Lesmana Management.

Dengan pelatihan tersebut, para Pemilik Bisnis jadi lebih percaya diri ketika memimpin dan mampu meningkatkan kompetensi setiap karyawan secara Eksponensial.

5. Mengawasi Operasional Bisnis

As a business owner atau pengurus bisnis, tentunya harus bisa  memantau seluruh operasional bisnis, mulai dari produksi, distribusi, hingga layanan pelanggan, untuk memastikan semua berjalan dengan lancar. Ini termasuk memastikan kualitas produk atau layanan yang diberikan sesuai standar perusahaan dan kebutuhan pelanggan.

6. Mengidentifikasi dan Mengelola Risiko

Tidak bisa dipungkiri, setiap bisnis memiliki risiko, seperti perubahan pasar, persaingan, atau kondisi ekonomi. Seorang pemilik bisnis harus mampu mengidentifikasi risiko-risiko ini dan membuat strategi untuk mengatasinya. Mengelola risiko ini bisa berarti melakukan diversifikasi produk, asuransi bisnis, atau persiapan darurat lainnya.

7. Membangun Hubungan dengan Pihak Eksternal

Networking pun menjadi salah satu skill yang wajib dimiliki oleh Business Owner. Mereka harus mampu untuk menjalin hubungan baik dengan pihak luar yang mendukung bisnis, seperti pemasok, mitra bisnis, investor, hingga pelanggan. Hubungan yang kuat dengan pihak eksternal akan memperluas jaringan bisnis, membuka peluang baru, dan meningkatkan reputasi perusahaan di pasar.

Dan itulah peran serta tugas penting dari seorang Business Owner atau Pemilik Bisnis. Yuk bagikan artikelnya, dan ikuti pelatihan Training of Trainer untuk Bisnis Owner nya!

7 Istilah di Dunia Kerja yang Wajib Gen-Z Ketahui

7 Istilah di Dunia Kerja yang Wajib Gen-Z Ketahui

Teruntuk fresh graduate yang baru saja join ke perusahaan, pastinya kalian sedang beradaptasi baik dengan budaya kerja, cara berpakaian, hingga cara berkomunikasi.

Sadar atau tidak, ketika kamu sudah menginjak dunia kerja akan banyak sekali istilah baru yang pastinya baru kamu dengar. Hal itu sangat wajar, karena memang dunia kerja itu punya dunianya sendiri, alhasil banyak juga bahasanya sendiri.

Tapi tenang, kamu jangan sampai kebingungan. Sebab di sini, akan kami jelaskan beberapa istilah-istilah di dunia kerja yang wajib kamu hafalin supaya gak kelihatan bingun sendirian.

1. KPI atau Key Performance Index

Ini adalah salah satu istilah yang penting untuk kamu tahu artinya. Sebab KPI ini secara sederhananya adalah suatu penilaian atau indikator tentang performa pekerjaan yang sedang kamu lakukan.

Berhubung ini adalah penilaian, maka akan ada beberapa angka yang bisa jadi target capaian. KPI sendiri pun bisa mencakup tentang target penjualan, kepuasaan pelanggan, jumlah konten yang dibuat, performa social media, dan masih banyak yang sejenisnya/

2. Brainstorming

Ini tuh sebenernya hampir mirip seperti rapat, bedanya ini dikemas dengan sesuatu yang lebih santai dan gak formal. Aktivitas brainstorming biasanya dilakukan untuk mencari solusi, menemukan ide kreatif, dan berbagi gagasan terhadap satu permasalahan.

3. Feedback

Dalam Bahasa Indonesia kadang diartikan sebagai Umpan Balik. Hal itu emang bener, hanya saja memiliki kesan yang kurang enak dibaca, ya kan?

7 Istilah di Dunia Kerja yang Wajib Gen-Z Ketahui

Untuk artinya sendiri, dalam sesi formal feedback ini bisa mencakup ke evaluasi atau review hasil pekerjaan dalam satu tahun contohnya. Dalam sesi informal, feedback sendiri bisa berupa sebuah ide atau gagasan yang disampaikan secara langsung untuk mengoreksi dan mengevaluasi kinerja seseorang.

4. Benchmarking

Bayangkan kamu lagi berlomba, dan kamu perlu tahu siapa pesaing terbaik serta mengapa mereka unggul. Nah, benchmarking adalah proses melihat bagaimana kinerja atau strategi kompetitor untuk dijadikan standar perbandingan.

Dengan ini, kamu bisa tahu apa saja yang perlu ditingkatkan. Misalnya, jika pesaing punya layanan pelanggan yang lebih responsif, Kamu bisa mempelajari pendekatan mereka dan menyesuaikan strategi layanan di bisnis Anda agar lebih kompetitif.

5. Networking

Networking itu ibarat memperluas lingkaran pertemanan—dalam bisnis, kita membangun relasi yang bermanfaat. Dengan networking, kita dapat bertemu dengan profesional dari bidang serupa atau berbeda, berbagi wawasan, ide, dan peluang kerja sama.

Manfaatnya? Selain memperluas wawasan, networking sering kali membuka peluang bisnis baru, mempercepat solusi masalah, dan memberi pandangan beragam terhadap suatu masalah. Ingat, di dunia bisnis, sering kali siapa yang Kamu kenal sama pentingnya dengan apa yang Kamu ketahui.

6. Workflow

Kalau Kamu pernah merasa kerjaan menumpuk dan bingung harus mulai dari mana, itu mungkin tanda bahwa workflow yang kamu lakuin butuh pengaturan ulang.

7 Istilah di Dunia Kerja yang Wajib Gen-Z Ketahui

Workflow adalah alur atau rangkaian langkah kerja yang sistematis untuk mencapai hasil yang diinginkan. Misalnya, untuk menyelesaikan proyek, setiap anggota tim punya peran dan urutan tugas masing-masing yang saling terhubung.

7. Training and Trainer

Bayangkan seorang pelatih yang membimbing atlet agar menjadi yang terbaik—itulah inti dari training and trainer. Dalam bisnis, training adalah proses pembekalan kemampuan dan pengetahuan bagi karyawan, yang diberikan oleh seorang trainer atau pelatih.

Tujuannya agar mereka bisa meningkatkan keterampilan, menguasai alat atau sistem baru, serta siap menghadapi tantangan kerja. Dengan training yang baik, karyawan jadi lebih percaya diri dan produktif, yang tentu saja akan berdampak positif bagi perusahaan.

Kegiatan training pun tidak hanya dilakukan di perusahaan, bisa juga di kelas online seperti Training of Trainer by Trisna Lesmana Management.

Itulah 7 Istilah di Dunia Kerja yang Wajib Gen-Z ketahui. Dengan memahami dan menerapkan konsep-konsep ini, semoga kamu bisa menjalankan bisnis atau pekerjaan dengan lebih efektif, produktif, dan tentunya siap bersaing!

5 Hal yang Bikin Training Gagal! Jangan sampai kejadian

5 Hal yang Bikin Training Gagal! Jangan sampai kejadian

Umumnya setelah seorang karyawan diterima di perusahaan maka proses selanjutnya adalah mengikuti pelatihan atau sering disebut juga training. Pada fase inilah para karyawan baru akan diberikan banyak materi dan pembelajaran yang berhubungan dengan sop perusahan, budaya kerja kantor, dan penyesuaian jobdesk pekerjaan.

5 Hal yang Bikin Training Gagal! Jangan sampai kejadian

Bila tahap ini mampu diselesaikan secara benar, maka karyawan pun akan mampu memahami dan mematuhi ruang lingkup pekerjaan. Tapi jika sebaliknya, maka bisa dikatakan proses training telah gagal.

Nah, sebetulnya faktor apa aja sih yang bikin training itu masuk dalam kategori gagal? Untuk menjawabnya, kami sudah merangkum : 5 Hal yang Bikin Training Gagal! Jangan sampai kejadian

1. Kesalahan Trainer

Betul, ada pepatah yang mengatakan bahwa Ikan Busuk Mulai dari Kepalanya. Hal ini jelas menyiratkan bahwa jika dari atasannya sudah salah, maka bawahan pun akan menanggung kesalahan yang sama.

Lantas apa hubungannya dengan training? Bila dikaitkan dengan training, maka training yang gagal itu dimulai dari salahnya memilih seorang trainer. Bisa jadi dari segi tampilan dan gaya penyampaian, Ia mengasyikan. Tetapi bila Ia tidak menguasai materi baik teori dan praktikal dengan benar maka hal itu sia-sia semata.

Jadi ada baiknya tentukan trainer yang memang kompeten, paham teori dan praktek, serat relate dengan kondisi di lapangan.

2. Training Tidak Tepat Sasaran
5 Hal yang Bikin Training Gagal! Jangan sampai kejadian

Pada dasarnya sebelum melakukan sebuah training harus ada yang namanya analisis kebutuhan dan tujuan perusahaan. Barulah masuk ke ranah strategi bisnis yang sesuai, dilanjut dengan monitoring dan evaluasi program.

Dari situlah tercipta barometer untuk menilai apakah training ini sudah benar dan tepat sasaran? Bila hal itu gagal dilakukan maka hasil pelatihan pun bisa diragukan dalam segi efektivitas dan efisiensinya.

3. Jenis Training yang Kurang Tepat

Maksud jenis di sini adalah isi dari pelatihan yang dilakukan. Kebanyakan perusahaan memilih jenis training yang memberikan wawasan dan ilmu baru. Hal itu sebetulnya baik-baik saja, akan tetapi hasilnya justru menciptakan ketimpangan pada kemampuan. Kok bisa gitu?

Ya bayangin aja, kamu sudah bisa skill A, ditambah lagi jadi bisa B dan seterusnya. Memang ini baik, menambah wawasan dan skill baru akan tetapi sisi lainya, menciptakan karyawan yang punya banyak keterampilan tapi dalam level rata-rata.

Bandingkan dengan training yang fokus pada pelatihan lanjutan dari salah satu skill. Dengan terus mengasah kemampuan itu akhirnya sang karyawan bisa naik jenjang ke level expert di suatu bidang. Jelas dampaknya langsung menguntungkan perusahaan, ya kan?

4. Menganggap Training hanya Formalitas

Ada kalanya perusahaan nakal sengaja membuat training hanya untuk menghabiskan budget perusahaan agar terkesan dialokasikan dengan baik. Sehingga pada prakteknya perusahaan tidak benar-benar peduli dengan hasil pelatihan yang diselenggarakan. Padahal training ini berperan sangat vital loh.

Contohnya untuk karyawan baru, mereka jadi bisa mengetahui apa saja yang menjadi core value dan budaya perusahaan. Dengan demikian mereka bisa cepat beradaptasi dan berkontribusi aktif untuk perusahaan.

Untuk karyawan lama pun mereka bisa mendalami perannya dalam perusahaan serta meningkatkan produktivitas dan etos kerja. Jadi masih mau nganggep training formalitas semata?

5. Penyedia Layanan Trainer Abal-Abal
5 Hal yang Bikin Training Gagal! Jangan sampai kejadian

Bila perusahaan tidak memiliki divisi trainer khusus mereka biasanya akan mengundang penyedia jasa trainer baik dari LPK atau Agency. Untuk mengadakan inhouse training memang memerlukan biaya yang gak sedikit, makanya perusahaan selalu berusaha mencari yang sesuai dengan budget.

Sayangnya hal itu malah menjerumuskan perusahaan. Karena trainer yang dibanderol dengan budget murah, biasanya abal-abal san gak bisa diandalkan pada akhirnya.

Trainer abal-abal itu biasanya terlihat dari kurangnya pemahaman akan materi, tidak interaktif, body language yang kaku, membosankan, tidak menguasai panggung, gak memahami teknis, dan tidak menyediakan additional tools.

Nah daripada terjebak oleh trainer abal-abal ada baiknya langsung percayakan program training inhouse kepada Trisna Lesmana. Beliau adalah master coach berpengalaman lebih dari 10 tahun, dipercaya oleh banyak perusahaan bumn dan swasta, sering mengisi acara di kampus, dan pastinya memiliki sertifikasi resmi BNSP-RI. CEK SELEBIHNYA DI SINI YA!

Demikian kiranya isi dari artikel tentang 5 Hal yang Bikin Proses Training Gagal! So sebelum memutuskan untuk mengadakan training, kamu bisa pelajari artikel yang tadi. Selamat membaca!

Inilah Rahasia Memenangkan Tender Dengan Mudah!

Inilah Rahasia Memenangkan Tender Dengan Mudah!

Dalam dunia bisnis, terdapat istilah yang dikenal dengan open tender. Secara sederhana, open tender merujuk pada proses di mana sebuah perusahaan mencari vendor terbaik untuk membantu mereka melaksanakan suatu proyek.

Tender sendiri memiliki beragam jenis, mulai dari  Tender Pemerintahan, Tender Swasta, hingga jenis-jenis tender lainnya. Setiap jenis tender, baik itu Tender Bisnis, Tender Individu, atau Tender Pengadaan, memiliki aturan dan tantangannya masing-masing.

Vendor Wajib Kumpul! Inilah Rahasia Memenangkan Tender Dengan Mudah!

Memenangkan sebuah tender bukanlah hal yang mudah. Anda akan bersaing dengan vendor lain yang mungkin lebih berpengalaman, memiliki jaringan luas, dan menawarkan harga yang lebih kompetitif. Namun, bukan berarti tidak ada cara untuk mengalahkan mereka. Untuk membantu Anda mengungguli kompetisi, berikut adalah

1. Pahami Administrasi dengan Baik

Setiap lomba pasti punya aturannya kan? Nah, tender juga gitu. Sebelum ikut, baca dulu syarat dan ketentuannya dengan teliti. Jangan sampai kelewat satu poin aja, soalnya bisa bikin kamu gugur di awal.

Banyak vendor gagal hanya karena lalai dalam tahap administrasi, meskipun sebenarnya mereka kompeten. Tender Indonesia sangat ketat. So, selalu pastikan dokumen yang diminta telah lengkap dan sesuai. 

2. Tunjukan Kehebatanmu

Buat rekam jejak yang bener-bener keren! Bukan cuma ngisi formulir doang, tapi juga tunjukin kalau perusahaan atau bisnis sangat kompeten karena berisikan orang-orang dengan pengalaman yang mumpuni di bidangnya masing-masing. Sertakan portofolio proyek-proyek sebelumnya, biar klien yakin kalau kamu bisa dipercaya.

3. Tunjukkan Inovasi

Kalo menurut kamu kompetitor hanya menggunakan  cara yang itu-itu aja? Coba deh tawarin ide-ide baru yang bisa bikin proyek kamu jadi lebih menarik. Misalnya, pakai teknologi terbaru atau cara kerja yang lebih efisien. Dijamin, klein bakal tertarik!

Inovasi adalah kunci lain untuk memenangkan tender, terutama di dunia bisnis yang sangat kompetitif. Manfaatkan teknologi terkini dan fitur-fitur canggih yang bisa Anda terapkan dalam proyek yang ditawarkan. 

4. Hitung Harga dengan Cermat

Ingat ya! Harga itu penting, tapi jangan asal murah dan jangan sampe kemahalan. Ada baiknya hitung dulu biaya yang dibutuhkan, lalu tentukan harga yang kompetitif tapi tetap menguntungkan bagi kedua belah pihak. Jangan sampai rugi cuma gara-gara nawarin harga terlalu rendah.

5. Bentuk Tim yang Solid

Proyek besar butuh tim yang bukan cuma besar tapi solid. Pastikan tim kamu punya keahlian dan pengalaman yang cukup untuk menyelesaikan proyek dengan sukses.

Sebuah proyek besar membutuhkan tim yang solid dan berpengalaman. Dalam tender proyek konstruksi, misalnya, Anda harus memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berkompeten dan ahli di bidangnya masing-masing.

6. Lakukan Negosiasi dengan Baik

Negosiasi adalah seni yang harus dikuasai oleh para business owner atau pemimpin tim vendor. Kemampuan bernegosiasi yang baik bisa menjadi faktor penentu kemenangan dalam tender. Ini melibatkan kemampuan untuk mendengarkan kebutuhan klien, menawarkan solusi yang menarik, dan pada saat yang sama, menjaga margin keuntungan.

Makanya kalau ingin menjadi vendor yang ahli dalam bernegosiasi, join langsung pelatihan Training of Trainer for Business Owner by Trisna Lesmana Management. Menang tender BUKAN HAL MUSTAHIL jika Anda sudah join pelatihan kami.

Bingung Bedakan Trainer, Konsultan, Mentor, Praktisi, dan Akademisi? Gini Caranya…

Bingung Bedakan Trainer, Konsultan, Mentor, Praktisi, dan Akademisi? Gini Caranya…

Ketika Anda memasuki dunia pekerjaan atau bisnis, tentu Anda akan sering mendengar beberapa istilah yang disematkan pada seseorang. Misalnya, si A itu adalah Trainer. Kalo si B baru Konsultan. Nah, si C itu Mentor kamu. Sedang si D namanya Praktisi. Beda lagi si E yang hanya Akademisi.

Menurut Trisna Lesmana Seorang Trainer adalah mereka yang memiliki tugas untuk memberikan pengarahan kepada peserta training baik itu individu atau kelompok dalam suatu bidang tertentu. Jobdesk trainer sendiri secara esensi hanya fokus pada penyampaian materi, metode, serta pelatihan keterampilan praktis dan eksponensial agar bisa diterapkan langsung oleh peserta.

Mendengar istilah jabatan-jabatan tersebut, tentu yang ada di benak Anda pastinya kebingungan serta pusing membedakan APA SIH BEDANYA? Gimana caranya buat tau kalau Trainer dan Mentor itu berbeda? Tenang, daripada bingung, di artikel kali ini kita akan kupas perbedaan mereka:
Bingung Bedakan Trainer, Konsultan, Mentor, Praktisi, dan Akademisi? Gini Caranya…

1. TRAINER

Dalam satu perusahaan, Trainer bertanggung jawab dalam memberikan pelatihan terkait soft skill atau hard skill yang sesuai dengan tempat kerja. Seorang trainer profesional juga harus memiliki pemahaman mendalam tentang materi yang disampaikan serta sertifikasi resmi seperti dari sertifikasitrainer.com

Ada juga tingkatan gelar Master Trainer, yang merupakan level tertinggi dari seorang trainer dengan keahlian khusus serta pengalaman yang mendalam. Untuk menjadi seorang trainer resmi, seseorang perlu memiliki Sertifikasi Trainer Level 4 BNSP-RI yang menunjukkan bahwa mereka telah lolos uji kompetensi.

Dalam beberapa bidang, sertifikasi dan lisensi trainer diperlukan untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar kompetensi yang diakui sebagai ahli. Kelas Training of Trainer sering diadakan untuk melatih calon-calon trainer dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar dan berlatih sebelum terjun langsung melatih orang lain.

2. KONSULTAN

Berbeda dengan trainer, konsultan adalah seorang ahli yang memberikan nasihat profesional di bidang tertentu, biasanya untuk membantu perusahaan atau individu dalam pengambilan keputusan strategis.

Jobdesk konsultan lebih kepada analisis masalah dan memberikan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan klien.

Konsultan biasanya tidak terlibat langsung dalam implementasi, tetapi fokus pada merumuskan strategi dan perencanaan.

Contohnya, seorang konsultan bisnis akan membantu perusahaan merumuskan strategi pemasaran atau efisiensi operasional. Berbeda dengan trainer yang fokus pada pengajaran keterampilan, konsultan lebih kepada memberikan saran berbasis analisis yang mendalam.

3. MENTOR

Sang Mentor adalah orang yang bertugas untuk membimbingan individu, seringkali dalam jangka panjang, agar membantu mereka berkembang dalam karier atau kehidupan pribadi.

Mentoring trainer mengarahkan individu atau kelompok menuju pencapaian tujuan tertentu melalui pengalaman dan wawasan pribadi sang mentor. Ia lebih bersifat sebagai pendamping yang memberikan arahan berdasarkan pengalaman hidup atau karier mereka sendiri.

Seorang mentor trainer sering kali akan memiliki pengalaman praktis yang luas dan siap berbagi wawasan tentang kesalahan atau keberhasilan yang pernah mereka alami.

Hubungan mentor dan mentee sangat erat, di mana mentor akan memberikan dukungan secara personal. Dalam konteks coaching, istilah lain yang digunakan adalah coachee adalah individu yang menerima pelatihan dari coach.

4. PRAKTISI

Sedangkan seorang Praktisi adalah mereka yang berpengalaman dan pernah mengalami langsung suatu profesi atau bidang tertentu dan memiliki pengalaman praktis yang bisa ditanggung jawabkan.

Misalnya, seorang praktisi pendidikan adalah guru atau tenaga pendidik yang aktif mengajar di lapangan. Dalam banyak kasus, praktisi memiliki pemahaman mendalam dari pengalaman langsung yang mereka dapatkan dalam pekerjaannya sehari-hari. Contoh praktisi misalnya dokter, insinyur, atau ahli teknologi yang terlibat langsung dalam pekerjaannya.

5. AKADEMISI

Akademisi adalah orang-orang yang mendedikasikan diri di dunia pendidikan, sering kali di universitas atau lembaga penelitian tertentu. Fokus mereka adalah memberikan ilmu berupa pengajaran, penelitian, dan pengembangan pengetahuan.

Jobdesk akademisi melibatkan kegiatan seperti menulis jurnal ilmiah, memberikan kuliah, dan melakukan penelitian. Berbeda dengan praktisi, akademisi lebih sering terlibat dalam pengembangan teori dan konsep baru yang bisa diaplikasikan di dunia nyata, meskipun mereka sendiri mungkin tidak terlibat langsung dalam penerapannya.

Akademisi biasanya memiliki gelar tinggi, seperti dosen pengajar, dan sering kali memfokuskan karier mereka pada pembelajaran dan pengajaran. Untuk memahami perbedaan antara trainer, konsultan, mentor, praktisi, dan akademisi, kita perlu melihat dari tugas dan tujuan utama mereka.

Trainer berfokus pada penyampaian keterampilan, konsultan memberikan saran strategis, mentor membimbing secara personal, praktisi menerapkan ilmu di lapangan, dan akademisi memfokuskan diri pada penelitian serta pengembangan teori.

Setiap peran memiliki fungsinya masing-masing dan saling melengkapi tergantung pada kebutuhan dan situasi.

Dengan memahami perbedaan ini, Anda bisa lebih mudah memilih pendamping atau pembimbing yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Inilah 5 Fungsi Lembaga Sertifikasi yang Gak Kamu Ketahui

Inilah 5 Fungsi Lembaga Sertifikasi yang Gak Kamu Ketahui

Secara sederhana LSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi adalah badan yang berwenang untuk memastikan kompetensi dan kualitas setiap SDM, atau Tenaga kerja di berbagai sektor industri. Setiap LSP juga harus mendapat lisensi resmi dari Badan Sertifikasi Nasional yang sering disingkat sebagai BNSP-RI.

Sebagai sebuah Lembaga, LSP pun secara umum memiliki fungsi untuk mensertifikasi dan menguji kompetensi setiap profesi agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Berdasarkan sumber terpercaya, dikatakan bahwa Indonesia memiliki beragam jenis LSP yang sudah diakui oleh BNSP-RI. Beberapa diantaranya adalah Lembaga yang meliputi bidang profesi, seperti ; Kesehatan, Teknologi Informasi, industri kreatif, trainer, hingga pariwisata.

Di setiap lembaga yang telah disebutkan sebelumnya, bidang sertifikasi yang populer di Indonesia diantaranya adalah LSP TI, PARIWISATA, dan KESEHATAN. Sementara itu, untuk mengetahui fungsinya secara jelas, kami sudah rangkum di bawah ini :

Inilah 5 Fungsi Lembaga Sertifikasi yang Gak Kamu Ketahui
1. Menjamin Kompetensi Tenaga Kerja
Inilah 5 Fungsi Lembaga Sertifikasi yang Gak Kamu Ketahui

Di urutan pertama,  fungsi penting dari lembaga sertifikasi profesi adalah dengan melakukan jaminan bahwa tenaga kerja memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar industri.

Dengan memiliki sertifikasi, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap karyawan atau calon karyawan sudah memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas pekerjaan dengan baik. Melalui cara ini perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawannya.

2. Mewadahi Mobilitas Kerja Karyawan

Dengan adanya sertifikasi profesi, para karyawan pun bisa dengan mudah melakukan mobilitas kerja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Inilah 5 Fungsi Lembaga Sertifikasi yang Gak Kamu Ketahui

Lewat program sertifikasi yang diakui secara nasional dan bahkan internasional, sumber daya manusia yang ada memiliki peluang lebih besar guna bekerja di berbagai tempat tanpa harus melalui proses pengakuan kompetensi yang berulang-ulang lagi.

Tentu ini menjadi poin yang sangat penting terutama bagi pekerja profesional yang berkarir di bidang yang membutuhkan mobilitas tinggi, seperti teknologi informasi dan pariwisata.

3. Mampu Bersaing di Pasar Kerja

Daya saing setiap individu di pasar kerja jadi lebih mudah dengan adanya sertifikasi profesi.

Sertifikat dari lembaga sertifikasi yang telah diakui oleh BNSP menunjukkan bahwa seseorang telah memenuhi standar kompetensi kerja yang resmi secara nasional.

Pastinya ini memberi nilai tambah bagi pencari kerja dalam proses rekrutmen. Sertifikasi menjadi nilai tambah serta bisa menjadi bukti kredibilitas dan kompetensi mereka.

4. Adanya Standar Kompetensi yang Jelas

Fungsi lain dari Lembaga sertifikasi profesi adalah  berperan dalam menyediakan standar kompetensi yang jelas, terukur, serta sesuai dengan kebutuhan berbagai profesi.

Melalui standarisasi ini, proses penilaian kompetensi menjadi lebih objektif dan transparan. Standar kompetensi ini dapat membantu setiap lembaga pendidikan dan pelatihan dalam menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri atau SKKNI.

5. Membantu Kurangi Tingkat Pengangguran

Indonesia masih memiliki banyak sekali Sumber Daya Manusia yang belum memiliki pekerjaan. Maka dari itu, dengan adanya lembaga sertifikasi profesi, diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran. Lembaga Sertifikasi harus membantu individu mendapatkan pekerjaan dengan lebih mudah karena adanya bukti lisensi kompetensi yang diakui.

Sebab setiap calon karyawan yang memiliki sertifikasi tentunya akan membuat perusahaan lebih melirik dan bahkan mempekerjakannya. Alasannya tentu karena mereka (perusahaan) yakin akan kemampuan dan kualitas kerja yang dimiliki oleh kandidat tersebut.

Setelah mengetahui 5 Fungsi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), tentunya kamu akan memahami bahwa ternyata LSP ini memang memiliki peran yang sangat vital dalam dunia kerja.

Nah, jika kamu tertarik untuk mengikuti pelatihan dari LSP, Kamu bisa cari informasinya di website ini :

Yuk! Ikuti segera ikuti pelatihan pertama kamu, agar bisa memulai langkah awal yang baik untuk memanfaatkan peluang yang ada di dunia kerja saat ini.